source : kompas health

Skoliosis merupakan kondisi melengkungnya tulang belakang membentuk huruf S dan C. Anak-anak usia 10 – 12 tahun paling rentan mengidap penyakit ini karena tengah berada di masa percepatan pertumbuhan sebelum mengalami pubertas. Lantas, apakah penyakit ini bisa membahayakan kesehatan? Jawabannya, tentu saja membahayakan karena untuk kasus ringan, biasanya membutuhkan terapi seperti terapi skoliosis di Jakarta, misalnya untuk pengobatannya. Dan, apabila berat, maka diwajibkan untuk melakukan operasi supaya tidak membahayakan keselamatan ke depannya.

Nah, bicara mengenai skoliosis, terdapat beberapa fakta terkait skoliosis ini yang wajib untuk diketahui, yakni:

  1. Lebih sering menyerang perempuan. Menurut Dr. dr. Wawan Mulyawan, SpBS, SpKP dari Lamina Pain and Spine, Center Rumah Sakit Meilia Cibubur yang dikutip dari detik.com, perempuan biasanya lebih rentan diserang skoliosis dibanding laki-laki. Untuk perbandingannya sendiri bisa 1:10. Masih belum diketahui pasti apa sebenarnya penyebab kemunculan penyakit skoliosis ini, namun bisa jadi karena masalah hormonal ketika masa menstruasi.
  2. Diturunkan melalui faktor genetik. Orang tua yang mengidap skoliosis sangat rentan menurunkan penyakitnya pada anaknya. Biasanya, anak perempuan pertama memiliki risiko terkena penyakit ini sekitar 60%, sedangkan anak laki-laki hanya sekitar 40%. Salah satu pendukung hipotesa ini adalah pada tahun 1934 silam studi menemukan bahwa ada anggota keluarga yang mengidap penyakit skoliosis ini sampai 5 generasi.
  3. Skoliosis bisa terlihat jelas pada anak-anak. Skoliosis biasanya terlihat jelas pada anak-anak. Kondisi ini biasa ditandai dengan bahu yang tidak rata, satu pundak lebih menonjol dari yang lain, lingkar pinggang tidak rata, dan adanya perbedaan tinggi panggul. Meski demikian, ada beberapa anak yang tidak mengalami gejala tersebut sehingga dibutuhkan pemeriksaan skoliosis.
  4. Gejalanya terkadang tidak disadari. Kemunculan penyakit skoliosis ini pun jarang disadari (khusus untuk pengidap dewasa). Meski begitu, menurut dr. Wawan Mulyawan gejalanya bisa dilihat dari punggung bawah dan pundak yang lebih menonjol ataupun naik sebelah, posisi tidur yang serba salah, sesak napas jika kelengkungan sudah sangat menekan.

Itulah dia beberapa fakta penting terkait skoliosis. Bila anak mempunyai skoliosis, cari tahu fakta pentingnya di sini agar Anda dapat mengambil tindakan tepat atas kondisi anak. Semoga informasi dalam artikel ini bermanfaaat, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *