Anda pastinya sudah tahu istilah diabetes, kan? Lantas, bagaimana dengan prediabetes? Apakah Anda pernah mendengar istilah satu ini? Jika belum, melansir dari alodokter, prediabetes merupakan suatu kondisi di mana kadar gula darah dalam tubuh sudah melebihi batas normal tapi belum dikategorikan diabetes tipe 2. Sekalipun begitu, jika tidak mengatur pola makan dan mengubah gaya hidup, maka bukan tidak mungkin Anda nantinya malah menderita diabetes tipe 2. Untuk itu, diperlukan alat tes diabetes agar Anda bisa mengontrol selalu kadar gula darah di tubuh.
Menurut hasil lansiran dari alodokter, penyakit prediabetes ini biasanya tidak menunjukkan gejala yang serius. Namun, untuk mengetahuinya, bisa dilihat dari gejala yang umumnya kerap menjangkiti penderita diabetes tipe 2, misalkan:
- Berat badan mulai menurun.
- Buang air kecil menjadi sering.
- Penglihatan menjadi kabur.
- Lebih mudah kelelahan.
- Merasa lapar dan haus (padahal jarak makan tidak berselang lama).
So, apa sebenarnya yang menyebabkan munculnya gejala prediatebes ini? Selain dari karena seseorang sudah memiliki faktor yang dapat meningkatkan risiko prediabetes, penyebab utama dari penyakit ini adalah menumpuknya glukosa (gula) dalam darah akibat tubuh tidak bisa mencernanya dengan baik. Glukosa ini biasanya berasal dari makanan-makanan yang dikonsumsi. Jika makanan tersebut mengandung minyak berlebih dan tidak bagus untuk kesehatan, tentu saja bisa mengganggu kinerja pankreas yang sangat membutuhkan hormon insulin. Tubuh yang kekurangan hormon insulin sangat memungkinkan untuk menumpuk glukosa yang seharusnya diubah menjadi energi.
Biasanya, untuk mengetahui seseorang menderita prediabetes ini dilakukan tiga tes darah, yakni tes hemoglobin A1c (HbA1c), tes toleransi glukosa oral (2 jam PP), dan tes gula darah puasa (GDP). Tes hemoglobin A1c dilakukan untuk mengetahui rata-rata kadar gula darah di tubuh dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Apabila berada di bawah 5,7 % maka pasien dalam kondisi normal, tapi jika berada di kisaran 5,7% – 6,4% berarti menderita prediabetes dan jika melebihi maka masuk kategori diabetes tipe 2. Untuk tes gula darah puasa, umumnya pasien diminta berpuasa selama 8–12 jam sebelum melakukan pemeriksaan darah. Jika hasilnya di bawah 100 mg/dL maka masih dianggap normal, akan tetapi jika berada di antara 100 mg/dL–125 mg/dL sudah prediabetes. Sedangkan, tes toleransi glukosa oral (2 jam PP) dilakukan setelah pemeriksaan tes gula darah puasa. Umumnya, pasien diminta untuk meminum air gula dan setelah dua jam barulah diambil sampel darah. Kadar gula darah normal biasanya kurang dari 140 mg/dL, bila berkisar antara 140 mg/dL – 199 mg/dL berarti prediabetes.
Itu dia prediabetes, gejala, dan penyebab yang ditimbulkannya. Selalu jaga pola makan dan gaya hidup agar tidak menderita penyakit tersebut, ya!