source : lifepack

Asma adalah gangguan pernapasan yang disebabkan oleh alergi—entah itu polusi udara, iritasi, obat-obatan, ataupun alergen lainnya. Faktor ini akan membuat saluran pernapasan penderitanya meradang, menyempit, dan membengkak lalu menghasilkan lendir berlebihan yang akan membuatnya kesulitan bernapas. Pada akhirnya, pengidap asma harus menggunakan alat nebulizer dan inhaler sebagai metode pengobatan pernapasannya.

Lalu, bagaimana cara kedua alat tersebut membantu pengidap asma bernapas dengan lebih lancar?

Nebulizer

Nebulizer merupakan alat medis berukuran kecil yang dapat mengubah obat cair menjadi uap. Bentuk obat yang telah berubah menjadi udara ini akan melemaskan otot-otot pernapasan dan memungkinkan udara atau uap tersebut mengalir dengan lebih mudah ke paru-paru. Pada akhirnya, lendir yang terbentuk di paru-paru akibat peradangan, penyempitan, dan pembengkakan tersebut dapat mencair dan mengurangi sesak napas dan batuk yang dirasakan pengidap asma.

Melansir dari laman Healthline, pengobatan pernapasan untuk asma biasanya dilakukan selama 5 hingga 10 menit saja. Penderita asma cukup duduk diam sembari mengenakan masker nebulizer untuk membuat aliran udara masuk ke paru-parunya.

Inhaler

Jika nebulizer adalah alat medis yang membantu menyebarkan obat ke dalam paru-paru, inhaler adalah obat untuk asma itu sendiri. Obat yang dihirup melalui mulut ini akan masuk ke paru-paru dan membantu mengendurkan otot-otot yang menegang di sekitar saluran napas. Pada akhirnya, udara bisa lebih mudah masuk dan keluar dari paru-paru dan membuat proses pernapasan lebih mudah.

Teknisnya, inhaler digunakan untuk mengobati pernapasan selama 30 detik saja. Ukurannya yang lebih kecil, praktis, dan tidak membutuhkan bantuan tenaga listrik juga menjadi nilai lebihnya bagi penderita asma. Hanya saja, sebuah penelitian menemukan bahwa 92% pengidap asma yang menggunakan inhaler tidak menggunakan obat ini dengan benar. Alhasil, dosis obat yang didapat pun menjadi kurang tepat.

Pengobatan lainnya

Melansir dari Healthline, asma juga bisa diobati dengan beberapa metode pengobatan lain. Contohnya adalah obat yang berhubungan dengan alergen penyebab asma atau malah pengobatan alami seperti minyak jintan hitam, kafein, atau ekstrak kulit kayu pinus.

Mengingat penyebab asma pada tiap orang itu berbeda-beda, pengobatannya pun dapat berbeda dan menyesuaikan dengan alergen penyebabnya. Oleh karena itu, ada baiknya kamu melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk mendapatkan rekomendasi metode pengobatan pernapasan asma yang paling tepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *