Muntah merupakan hal yang umum terjadi pada anak. Ada banyak yang menyebabkan anak muntah, mulai dari tersedak, terlalu capek, atau bahkan karena tidak cocok dengan makanan yang dikonsumsi. Hal ini memang tidak membahayakan, namun Anda juga perlu waspada jika mendapati si kecil terus menerus muntah tanpa penyebab yang jelas. Sebab bisa jadi anak mengalami sindrom muntah siklik. Jika memang ini yang dialami, baiknya segera bawa ke dokter dan gunakan asuransi keluarga terbaik yang sudah dimiliki.
Untuk Anda yang belum tahu, sindrom muntah siklik merupakan salah satu kondisi yang membuat anak muntah-muntah dalam jangka waktu yang lama. Biasanya, anak-anak usia 3-7 tahun rentan mengalami sindrom ini. Gejala utamanya adalah muntah yang berlangsung selama berjam-jam atau berhari-hari. Anak juga akan merasa lemas, tidak nafsu makan, serta terus menerus merasa mengantuk.
Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab dari sindrom muntah siklik ini, namun ada beberapa faktor risiko yang mendorong kemunculannya, yaknik kelelahan, cuaca panas, alergi makanan, konsumsi kafein, makan berlebih, kurang makan, lonjakan emosional (terlalu semangat atau terlalu sedih), hingga stres.
Jika Anda menemukan si kecil mengalami gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas, baiknya segera temui dokter untuk penanganan lebih lanjut, ya. Anak akan mudah dehidrasi dan kekurangan gizi, jadi Anda juga bisa mengimbanginya dengan memberikan minum serta makanan. Meskipun terkesan tidak berbahaya, asam lambung yang terus naik dapat melukai kerongkongan serta merusak giginya. Dan jika terus dibiarkan, sindrom muntah siklik ini juga berisiko membuat anak mengalami gangguan kecemasan.
Namun demikian, Anda tak perlu khawatir. Ada beberapa hal sederhana yang bisa Anda lakukan agar si kecil tidak mengalami sindrom muntah siklik, di antaranya:
- Istirahat yang cukup setiap hari
- Makan dalam porsi kecil namun teratur
- Sediakan camilan rendah lemak di sela-sela waktu makan
- Hindari aktivitas yang membuat anak terlalu aktif
- Beri tahu si kecil tentang stres dan cara mengelolanya
Semoga bermanfaat!