source : google

Menjadi ibu dari seorang balita memanglah pengalaman yang penuh roller coaster. Bagaimana tidak, seorang ibu harus bisa mengakomodir kebutuhan gizi anak pada masa keemasan hidupnya ini di tengah-tengah suasana hati dan seleranya yang sering berubah. Di satu titik hidupnya, si kecil akan susah makan. Namun beberapa waktu kemudian, anak lahap makan hingga susah Bunda hentikan. Kira-kira apa ya yang menjadi penyebab anak sering merasa lapar walau sudah diberi makanan?

  • Makanannya tidak mengenyangkan. Mengutip laman com, alasan pertama mengapa anak sering merasa lapar adalah porsi makanannya yang tidak mengenyangkan. ‘Makanan’ di sini bukan hanya mengacu pada sepiring atau semangkuk makan pagi, siang, pun malam, melainkan juga camilan di sela-sela jam makannya.

Untuk itu, Bunda perlu memberinya makanan dan camilan tinggi serat agar ia merasa kenyang lebih lama setelah disuguhkan makanan berat. Bunda bisa rutin memberinya sayuran (sebagai tambahan lauk) juga buah-buahan (sebagai camilan) yang punya kandungan serat tinggi.

  • Si kecil merasa bosan. Emotional eating atau kegiatan makan untuk mengatasi emosi, alih-alih rasa lapar, ternyata tidak hanya dialami orang dewasa, lho, Bunda. Menurut penulis buku How to Raise A Mindful Eater, Maryann Jacobsen, MS, RD, anak-anak juga bisa merasakan kondisi ini ketika ia merasa bosan, khawatir, gugup, ataupun penuh semangat.

Solusi dari kondisi ini hanyalah memberi pemahaman soal rasa lapar, rasa kenyang, dan pentingnya mengikuti ‘suara perut’ pada si kecil. Cara lain untuk mengatasi penyebab ini adalah membuat jadwal makan dan camilan yang tetap dan teratur.

  • Si kecil merasa haus. False hunger atau lapar palsu, menurut laman Hello Sehat, adalah kondisi ketika seseorang makan sebagai respons kebutuhan emosional atau rangsangan. Satu contoh lapar palsu adalah emotional eating, dan contoh lainnya adalah kehausan. Ya, sinyal haus yang dirasa si kecil setelah terlalu lama bermain dapat ia salah artikan sebagai rasa lapar. Akibatnya, ia pergi mencari makanan atau camilan, alih-alih mengambil minum.

Solusi untuk persoalan ini adalah menyediakan atau menyuplai si kecil dengan sebotol air mineral ketika ia sedang bermain, belajar, atau melakukan aktivitas berkonsentrasi tinggi lainnya.

Di luar ketiga hal di atas, growth spurt atau lonjakan pertumbuhan juga dapat menjadi salah satu penyebab anak sering merasa lapar meski sudah makan. Untuk mengatasi persoalan anak terlalu lahap makan ini, Bunda juga bisa membiasakan atau memperbanyak aktivitas fisiknya agar kalori yang sudah ia makan dapat terbakar. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *