Kamu berkarir di dunia digital dan tertarik untuk membuka bisnis Digital Creative Agency Indonesia? Boleh banget nih dicoba! Soalnya, selain menguntungkan, bisnis satu ini semakin dicari, lho, karena beralihnya model bisnis—yang sebelumnya offline menjadi online. Makanya, banyak perusahaan yang membutuhkan jasa digital agency untuk membantu mengembangkan bisnisnya.
Namun demikian, terjun ke bisnis digital agency tentunya tidak semudah yang dibayangkan. Kamu harus memiliki kiat-kiat jitu supaya bisnis digital agency-mu tetap lancar dan mendapatkan lebih banyak client. Untuk itu, buat kamu yang tertarik membuka bisnis digital agency, mungkin bisa menyimak beberapa tips berikut:
Jasanya? Tentukan di Awal!
Tentukan terlebih dahulu jasa apa yang akan kamu tawarkan sebelum memulai bisnisnya. Di awal, tidak perlu memikirkan terlalu banyak jasa—satu atau dua saja cukup. Nantinya, setelah bisnismu berkembang, barulah tambahkan beberapa jasa yang dibutuhkan oleh client.
Adapun jasa yang bisa kamu pilih, seperti: social media marketing dengan jasa pendampingnya copywriting; content marketing dengan konsep E-E-A-T untuk optimasi SEO; membuat website dengan jasa pendamping optimasi website; optimasi SEO pendampingnya audit website; desain grafis pendamping iklan grafis.
Niche Market? Pilih dengan Tepat!
Kamu perlu memilih niche market dengan tepat. Niche market sering kali diartikan target pasar yang lebih spesifik dan lebih kecil. Niche market ini diperlukan supaya agency-mu memiliki nilai jual (USP). Lantas, gimana ya cara memilihnya?
- Carilah niche market potensial guna mendapatkan ide tentang niche spesifik yang diperlukan banyak orang. Kamu bisa mencarinya di beberapa tools, misalnya SEMrush.
- Setelah ada ide, selanjutnya lakukan riset pasar ke berbagai situs freelance. Biasanya, di situs ini terdapat banyak sekali orang-orang yang mencari jasa yang berhubungan dengan digital agency.
- Kemudian, uji coba niche market yang sudah didapat dengan membuat landing page di website digital agency Tambahkan campaign iklan supaya agency-mu muncul di Google.
Model Bisnis? Wajib Ditentukan!
Melansir dari Niagahoster, model bisnis diartikan sistem pembayaran agensi. Biasanya, model bisnis ini terbagi menjadi tiga bagian; yaitu harga tetap dengan menentukan harganya, seperti membuat logo perusahaan harganya sekitar Rp 750.000. Kemudian, content marketing untuk satu artikel Rp 250.000.
Selanjutnya, harga per waktu dan umumnya jenis ini banyak diterapkan pada bidang pembuatan aplikasi mobile atau content marketing. Sebagai contoh, menyelesaikan proyek dengan waktunya 5 jam—setiap satu jamnya dihargai Rp 200.000. Maka, uang yang akan diperoleh setelah proyek selesai adalah sekitar Rp 1.000.000. Serta, harga per bulan dan ini kebanyakan untuk social media management.
Nah, itulah dia beberapa tips yang bisa diterapkan kalau mau terjun ke bisnis digital agency. Yuk, tekuni bisnisnya!