source : google

Pada dasarnya, merokok tidak ada yang baik untuk kesehatan. Lihat saja, asuransi kesehatan biasanya membuat peraturan khusus pada pemegang polis yang aktif merokok. Kebanyakan asuransi menuntut biaya premi yang lebih tinggi karena perokok memiliki risiko kesehatan lebih tinggi dibanding yang tidak. Namun demikian, dalam beberapa waktu belakangan ini kembali nge-tren rokok elektrik yang juga sering disebut vape.

Menurut beberapa orang, penggunaan vape dapat membantu perokok berhenti merokok dan kandungan vape pun lebih aman daripada rokok tembakau. Apakah benar?

Vape merupakan salah satu jenis penghantar nikotin elektronik. Dalam cairan rokok elektrik ini, terkandung berbagai jenis zat seperti berikut:

  • Propilen glikol: berfungsi memporduksi uap air.
  • Nikotin: terdapat dalam jumlah antara -100 mg/ml dalam satu rokok elektrik.
  • Penambah rasa: seperti rasa cokelat, vanila, dan buah-buahan.
  • Tobacco-spesific nitrosamine (TSNA): senyawa karsinogen yang dapat juga ditemukan dalam rokok tembakau.

Rokok elektrik tidak membakar tembakau sehingga tidak menghasilkan asap yang mana merupakan bahaya terbesar dari rokok tembakau. Dengan propilen glikol, rokok elektrik hanya menghasilkan uap air, dan menurut penelitian, kadar bahan kimia dalam rokok elektrik lebih kecil daripada rokok tembakau. Akan tetapi, tetap saja kandungan bahan berbahaya dalam sebuah rokok elektrik dapat bervariasi.

Berdasarkan penelitian, rokok elektronik tidak menyebabkan munculnya sel-sel endotel di arteri jantung sebagai respon stres seperti ketika terpapar asap rokok tembakau. Meski demikian, hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Perbandingan tingkat keamanan rokok elektrik dan rokok tembakau masih menjadi perdebatan para ahli. Pasalnya, rokok elektrik juga mengandung nikotin layaknya rokok tembakau. Zat adiktif ini juga akan membuat pengguna rokok elektrik merasa ketagihan. Nikotin yang terus menerus diserap oleh tubuh tentunya memiliki dampak negatif, terutama bagi anak muda dan ibu hamil. Uap yang dihasilkan oleh rokok elektrik juga mengandung nikotin dan zat kimia yang dapat memegaruhi orang-orang di sekitar dan mencemari udara.

Selain dari kandungannya, rokok elektrik juga memiliki risiko untuk meledak. Pasalnya, baterai berjenis lithium-ion pada vape memiliki struktur berbentuk silinder. Jika penyegel baterai pecah, tekanan pada vape silinder akan meningkat dan dapat meledak. (source: hellosehat)

Jadi, tidak bisa dikatakan bahwa rokok elektrik lebih aman digunakan ketimbang rokok biasa. Tak ada yang benar-benar aman kecuali menghindari rokok jenis apa pun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *